Rabu, 13 Maret 2013

Contoh Hipotesis


Penelitian
Sebuah percobaan yang dilakukan terhadap 27 orang sukarelawan menemukan, kurang tidur dapat mempengaruhi tingkat hormon yang berbeda pada kaum pria dan wanita.

Pria dan wanita memiliki reaksi tubuh yang berbeda saat kurang tidur.

Para ilmuwan berpikir bahwa kurang tidur dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan obesitas karena meningkatkan jumlah kalori yang dikonsumsi keesokan harinya. Kini, diketahui bahwa pria dan wanita memiliki mekanisme yang berbeda saat mengalami kurang tidur.

Penulis laporan penelitian tersebut, Dr. Marie Pierre St Onge, dari Pusat Kesehatan Columbia berkata, “Sukarelawan yang sehat dan memiliki bobot tubuh yang normal memiliki sedikit pengaruh dalam faktor-faktor metabolisme yang berisiko akibat kurang tidur dan bisa memengaruhi pengaturan asupan hormon yang berbeda bagi pria dan wanita.”

“Kami terkejut dengan rendahnya pengaruh tidur terhadap kadar glukosa, insulin, leptin dan seks yang berbeda dalam ghrelin, hormon yang memicu nafsu makan dan GLP-1, hormon yang membuat rasa lapar.”

Penemuan tersebut dimuat dalam jurnal “Sleep”.

Tim ilmuwan mengukur tingkat hormon dalam darah yang diambil dari sukarelawan setelah tidur selama empat jam dan sembilan jam. Tidur yang singkat meningkatkan tingkat ghrelin pada pria tapi tidak pada wanita, namun menurunkan tingkat GLP-1 pada wanita tapi tidak untuk pria, perbedaan secara gender yang belum pernah dilaporkan sebelumnya.


Hasil tersebut menyatakan bahwa masalah yang umumnya terjadi saat berkaitan dengan kurang tidur adalah meningkatnya nafsu makan pada pria dan menurunnya rasa kenyang pada wanita.

Dr. St Onge berkata, “Hasil penelitian kami menunjukkan kerumitan hubungan antara durasi tidur dan pengaturan keseimbangan energi.”

Lamanya tidur dan kenaikan berat badan memiliki kaitan, penjelasannya kurang lebih seperti ini:
1.    Pembakaran kalori sedikit
Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa orang yang kurang tidur tubuhnya membakar kalori 5 persen lebih sedikit dibandingkan mereka yang cukup tidur. Selain itu pengeluaran energi pasca makan juga 20 persen lebih sedikit.

2.    Makan lebih banyak
Dalam pertemuan the American Heart Association tahun 2011 diungkapkan bahwa wanita yang hanya tidur empat jam setiap malam mengonsumsi kalori sampai 329 lebih banyak dibanding mereka yang tidur 8-9 jam. Penelitian lain juga mengungkap orang yang melek sampai malam cenderung ngemil panganan berkarbohidrat.

3.    Nafsu makan lebih tinggi
Kurang tidur berdampak pada tingginya hormon ghrelin, hormon yang memberi tahu otak untuk makan. Fungsi hormon ini adalah menaikkan nafsu makan, meningkatkan produksi lemak dan membuat tubuh berkembang. 

Sebaliknya, saat kurang tidur hormon leptin yang bertugas memberi tahu otak bahwa kita sudah kenyang, justru berkurang. Kadar leptin biasanya tinggi saat malam sehingga kita bisa tidur dan meningkat di siang hari saat tubuh memang membutuhkan energi. Rendahnya hormon leptin membuat kita tetap lapar meski sudah makan. 

4.    Lemak tubuh lebih banyak
Penelitian yang dilakukan tim dari University of Chicago, menemukan bahwa orang yang cukup tidur biasanya jarang merasa lapar. Penjelasannya, saat tidur hormon ghrelin tetap sama. Namun saat kita hanya tidur 5 jam, kadar ghrelin naik sampai 9 poin. Karena hormon ini memicu retensi lemak, maka orang yang kurang tidur menyimpan lemak lebih banyak.

5.    Waktu makan lebih banyak
Memang hal ini belum dibuktikan secara ilmiah, tetapi para pakar percaya bahwa berkurangnya waktu tidur berarti lebih banyak waktu untuk makan.




Pembuktian Hipotesis
Berdasarkan penelitian di atas, dapat dilakukan pembuktian Hipotesis yang telah dirumuskan sebagai berikut:
Hipotesis Nol (H0)                 : Tidak terdapat peningkatan berat badan akibat kurang tidur
Hipotesis Alternatif (H1)       : Terdapat peningkatan berat badan akibat kurang tidur

Kesimpulan

1.      Tidur yang singkat meningkatkan tingkat ghrelin pada pria tapi tidak pada wanita (Meningkatnya nafsu makan pada pria)
2.      Menurunkan tingkat GLP-1 pada wanita tapi tidak untuk pria (Menurunnya rasa kenyang pada wanita)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar